Awalnya indikator lampu sein AZUL di dashboard berkedip lebih cepat dari pada awalnya saat normal. Saya pikir pasti ada salah satu lampu sein yang putus, dan benar saja, lampu sein belakang kiri yang putus.

Saya kemudian copot dulu mika lampu belakang, untuk mencopotnya harus membuka pintu belakang, jadi kalau pintu belakang tidak dibuka, tidak bisa membuka mika, sehingga tidak bsa dicolong. Kemudian sekrup yang tampak dikendorkan.

Untuk amannya dicatet posisi kabel kebelnya.

Lalu malah kedua mika saya copot dan saya bersihkan sisi luar dan dalam sehingga menjadi cling.

Setelah bolam lampu saya copot, lalu meluncur ke toko sparepart mobil dan membawa contoh lampunya.

Untunglah ada juga lampunya di toko, sebuah Rp. 4.000,- dan saya beli dua. Untuk ganti sein kiri dan lampu atret yang kanan.

Akhirnya selesai juga. Sein itu penting karena itulah cara kita memberitahu pengandara lain bahwa kita akan belok.

Memang punya motuba kudu bisa atasi sendiri masalah masalah yang kelihatan mata seperti ini. Tidak perlu ke bengkel.

Semoga berguna.

Setelah kemarin (11 Nov 2015) urusan di POLRES selesai, selanjutnya hari ini (12 Nov 2015) ke SAMSAT SLEMAN ke loket nomer 2, 1B dan 3B.

Loket 2 ini loket UJI FISIK KENDARAAN, ada di bagian belakang gedung, saya hanya menyerahkan berkas dari POLRES lalu di cap oleh petugas dan tidak ada biaya.

Lalu saya menuju LOKET 1B menyerahkan berkas dan antri dipanggil, saya membayar Rp.125.000.

Lalu menuju LOKET 3B menyerahkan berkas dan menunggu agak lama. Saya ragu agak lupa, apakah di LOKET 3B membayar atau tidak, sepertinya bayar 25.000 saat dipanggil dan mendapatkan tanda terima yang menerangkan bahwa semua berkas saya ada di SAMSAT SLEMAN, dan juga saya harus ke SAMSAT lagi pada tanggal 1 Des 2015.

Jadi proses di samsat hari ini saya habis Rp. 125.000 dan 25.000

Total Rp. 150.000.

Pada 12 November 2015 saya ke samsat untuk proses balik nama, hal ini sudah saya tulis.

Lalu rangkaian selanjutnya pada tanggal 1 Desember 2015 adalah tanggal yang ditentukan oleh petugas samsat pada berkas saya untuk membayar pajak dan bea balik nama, maka pada tanggal tersebut saya ke samsat, langsung tanya mbak satpam bahwa urusan begini (sambil memperlihatkan berkas saya) dimana ya?

Mbak Satpam memberitahu untuk ke LOKET INFORMASI, langsung saya antrikan dan kurang lebih 5 menitan saya sudah dipanggil dan diberi kertas putih berisi informasi nama saya yang sudah menjadi pemilik resmi dari mobil yang saya balik nama. Petugas meminta saya untuk memeriksa dengan cermat apakah sudah benar atau ada yang perlu diralat. Jika audah benar maka saya tinggal antri membayar di kasir IV A.

Saya membayar Rp. 718.000 sesuai dengan yang tertera di lembaran putih dari LOKET INFORMASI tadi, dan ternyata sesuai dengan yang di STNK saya yang sudah jadi.

Setelah membayar maka saya tinggal duduk menunggu pangilan dari LOKET VB yang paling ujung kanan. Kira kira 10 menitan akhirnya nama saya dipanggil.

Selesai.

Tapi anehnya di STNK saya yang baru kenapa tidak ada cap kapan PLAT NOMER saya harus diambil. Padahal ini plat nomer sudah saatnya ganti.

Tinggal satu urusan lagi di POLRES yaitu mengambil BPKB dan hal ini juga sudah ada jadwalnya, yaitu 18 Januari 2016 dengan membawa fotocopy STNK.

Kumpul dulu di Stadion Pacar Bantul

Briefing sebelum berangkat

Pada hari Ahad, tanggal 17 Januari 2016, kami VJC melakukan turing pendek ke Hutan Pinus Mangunan, Bantul, Jogja. Sebelumnya kami kumpul terlebih dahulu di Stadion Bantul. Saya tiba di stadion sekitar jam 08:00 WIB.

Akhirnya setelah semua berkumpul, kami lanjut menuju Hutan Pinus yang tidak jauh lokasinya, paling 30 menitan sampai lokasi. Ternyata sudah banyak pengunjung yang datang pesiar, sehingga sekitar 40 Vantrend kami harus parkir dibahu jalan sepanjang hutan pinus.

Dari Wonogiri hadir 7 VT, pilotnya sbb :
1. Nieko satria,
2. ibnu marwoto,
3. bayu purwito,
3. pal gunadi,
4. suyatno,
5. babe ayock,
6. amien paramedis,
7. agoeng gombloh.

Dari Solo dan sekitarnya hadir sbb :

1. Om Latief Nuryadi – Piyungan
2. Om Zaini Wijaya – jatinom klaten
3. Om Hari Frista – Klaten
4. Om Did Dit – Colomadu Kaeanganyar
5. Om Irfan Pangestu – Gagak sipat Boyolali deket Bandara
6. KangGuru Ku Ecco – Delanggu Klaten
7. Om Adrian – Prambanan

Acara utama hari ini adalah pengukuhan Om Rinto sebagai VJC 001 untuk periode 2016-2018.

Setelah acara formal, dilanjutkan acara santai sekitar 1,5 jam untuk menikmati hutan pinus Mangunan.

Jam 14:00 WIB kami mnuju tanah lapang didekat Puncak BEcici untuk foto-foto, kita membuat formasi tulisan VJC dengan VT kita.

Akhirnya sekitar jam 15:00 WIB kami selesai sesi foto-foto, lalu bubar jalan. Sementara itu saya bersama dengan 5 VT sedulur solo, menuju ke Gunung Purba Langgeran.

Briefing sebelum berangkat

Foto dulu sebelum berangkat

Briefing

Team PKK VJC

Briefing

Parkirnya sampai dikanan kiri jalan sepanjang hutan pinus

Parkirnya sampai dijalanan hutan pinus

Parkirnya sampai sepanjang sajan hutan pinus

Apik to………….

Lokasi rapat santai

Lokasi rapat dadakan

Terimakasih jauh jauh sudah datang silaturahmi

Foto dilapangan dekat puncak Becici

Pilotnya juga foto semua sebelum bubar jalan

Formasi VJC pakai VT

Lanjut plesiran ke Gunung Purba Langgeran dengan sedulur solo

Parkiran Gunung Langgeran

Mazda Club Wonogiri akan mengadakan hajatan pada tanggal 14 Februari 2016, yaitu acara ulang tahun pertamanya.

Monggo yang punya mobil mazda bisa gabung di acara ini, sekaligus plesiran dan nambah sedulur.

Selamat ulang tahun pertama untuk MCW. Semoga makin solid dan bermanfaat untuk member dan sesama. Amin.

Setelah tadi pijat kaki kaki maka sekalian saja saya lanjut ganti Kendangan knalpot si azul, ternyata memang sudah bodol karena karatan.

Saya ke bengkel knalpot di Dusun Klaci, jalan Godean Seyegan, di timur jalan sebelum RS AT TUROT.

Harga kendangan Rp. 200.000 dan onkos pasangnya Rp. 75.000, jadi total Rp. 275.000

Sekarang Azul jadi halus banget suara knalpotnya.

Siap mudik.

Knalpot bawaan yg rusak

Diatasi dengan klem selang sehingga tidak mudah copot

Terlanjur basah. Harus diangkat dikeringkan.

Awalnya saya heran, kenapa dek AZUL sisi kiri bagian penumpang bisa kebanjiran setelah jalan jauh dengan AC menyala, dan perkiraan saya bahwa selang pembuangan air dari evaporator pastilah copot, ternyata benar adanya.

Tapi karena dek terlanjur menggenang seperti kolam, maka mau tidak mau harus saya keringkan.

Pertama kali saya copot kursi penumpang bagian belakang, anehnya kuncinya ukuran 13, harus pinjam ke adik saya. 

Lalu kursi sopir dan samping sopir saya copot. 

Akhirnya karpet pelapis pertama saya copot juga. Lalu karpet bawaan pabrik, dan ternyata ada lapisan lagi seperti spon, dan itu juga saya lepas lalu saya masukkan mesin cuci untuk dikeringkan, lalu dijemur juga supaya lebih kering. 

Ternyata di dek ada lubang lubang ditutup karet, dan bisa dibuka sehingga air yang menggenang bisa saya buang melalui lubang tersebut.

Untungnya ada semacam lapisan anti karat berbentuk lembaran yang ditempelkan di dek. Sehingga tidak karatan. Yang karatan hanya pegangan sekrup kursi kirinya sopir. Lalu saya semprot WD40 lalu dilapis pakai plinkot dengan cara dikuas, karena plinkotnya kalengan seperti cat.

Selesai itu semua, lalu karpet dipasang lagi. Tidak lupa selang pembuangan air AC dari evaporator saya klem dengan klem selang yang harganya sebuah Rp. 2000 saja, beli dua buah karena ada dua pembuangan.

Selesai. Semoga berguna bagi yang punya mobil tuwa.